Stratigrafi merupakan cabang geologi yang membahas tentang batuan berlapis, terutama batuan sedimen. Pembahasan menyangkut tentang penyatuan, penamaan, hubungan antar satuan baik secara kateral maupun secara vertikal. Di alam ini dijumpai 2 jenis kondisi batuan , yaitu Batuan segar dan lapuk.
Hukum Dasar Stratigrafi
- Initial horizontality, Pada waktu baru terjadi, endapan akan teronggok oleh pengaruh gravitasi,mengikuti permukaan alas pengendapan dan mempunyai permukaan endapan yang horizontal, menerus dan membaji pada tepian cekungan.
- Superposisi, Dalam keadaan tidak terganggu, dalam sebuah urutan perlapisan batuan, lapisa yang terbentuk terdahulu (yang tua) akan terletak di bawah lapisan yang terbentuk kemudian (yang lebih muda). Jadi, lapisan muda berada di atas lapisan yang lebih tua.
- Lateral accretion, Dalam keadaan normal, dalam suatu urutan proses pengendapan, perlapisan akan tumbuh (mengalami akresi) ke arah lateral. Pembajian terjadi pada tepian maupun pada dasar cekungan.
- Hukm uniformitarianism, Peristiwa geologi yang terjadi di masa lalu dikontrol oleh hukum alam yang sama dengan proses geologi yang terjadi di masa kini, walau tidak selalu dalam intensitas yang sama. Yang bersifat uniform adalah hukum alam yang mengontrolnya. "The Present is The Key to The Past"
- Cross Cutting Relationship, Apabila suatu perlapisan batuan diterobos oleh batuan beku, maka batuan yang menerobos tadi berumur lebih muda dari lapisan batuan yang diterobos. Variasi dalam hukum criss-cutting relationship antara lain sesar dan lipatan. Sesar yang memotong sejumlah lapisan batuan terjadi lebih muda dari lapisan batuan termuda yang terkena sesar. Lipatan yang melipat sejumlah lapisan batuan terjadi lebih muda dari lapisan batuan termuda yang terlipat
- Inklusi, Batuan yang menginklusi selalu lebih tua daripada batuan yang diinklusinya
- Biotic Succestion, dalam suatu urutan batuan secaravertikal, kandungan fosilnya mengalami pergantian secara sistematis
Fasies Sedimenter
Fasies sedimentasi merupakan suatu tubuh batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil satu periode pengendapan, mempunyai ciri geometri, litologi, struktur sedimen dan fosil yang khas. Bawah dan atas lapisan tajam, sedangkan diantaranya mungkin terdapat subfasies dengan batas yang berangsur (gradasional
Dalam stratigrafi ada suatu fenomena yang disebut dengan ketidakselarasan(unconformity). Ketidakselarasan berhubungan dengan sedimentasi antara satu lapisan batuan dengan batuan lain. Dalam proses sedimentasi, jika sedimentasi normal maka alur perlapisan batuan akan terlihat normal dan tidak ada perbedaan yang mencolok tiap lapisan. Akan tetapi kadangkala terdapat kasus dimana sedimentasi hilang pada satu waktu sehingga terjadi ketidakselarasan (unconformity) antara lapisan atas dan bawah. Berikut adalah beberapa macam ketidakselarasan dalam perlapisan batuan
1. Non-conformity
Adalah fenomena adanya lapisan batuan beku/metamorf yang dibawah lapisan sedimen.
2. Angular unconformity
Adalah fenomena dimana beberapa lapisan sedimen memiliki perbedaan sudut yang tajam dengan lapisan di atasnya (ketidakselarasan menyudut).
3. Disconformity
Adalah hubungan antara lapisan batuan sedimen yang dipisahkan oleh bidang erosi. Fenomena ini terjadi karena sedimentasi terhenti beberapa waktu dan mengakibatkan lapisan paling atas tererosi sehingga menimbulkan lapisan kasar.
4. Paraconformity
Adalah hubungan antara dua lapisan sedimen yang bidang ketidakselarasannya sejajar dengan perlapisan sedimen. Pada kasus ini sangat sulit sekali melihat batas ketidakselarasannya karena tidak ada batas bidang erosi. Cara yang digunakan untuk melihat keganjilan antara lapisan tersebut adalah dengan melihat fosil di tiap lapisan. Karena setiap sedimen memiliki umur yang berbeda dan fosil yang terkubur di dalamnya pasti berbeda jenis.
0 komentar:
Posting Komentar